Tren belanja kelas menengah mengalami pergeseran drastis selama 10 tahun terakhir, yakni dari 2014 dibanding kondisi terkini pada 2024. Belanja untuk keperluan hiburan dan pesta membengkak, sedangkan untuk makan menurun pada periode ini.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, belanja kelas menengah untuk keperluan makan dan minuman memang masih besar, yakni 41,67% per 2024. Sedangkan pada 2014 porsinya masih sebesar 45,53%.
“10 tahun lalu 45,53% pengeluaran kelas menengah ditujukan untuk makanan dan minuman, tapi kemudian saat ini kelas menengah hanya keluarkan untuk makanan dan minuman sebesar 41,67%,” kata Amalia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Proporsi belanja kedua terbesar ialah untuk perumahan yang porsinya pada 2024 hanya 28,52%, turun dari catatan per 2014 yang sebesar 32,87%. Demikian juga untuk belanja pendidikan yang kini hanya sebesar 3,66% per 2024, dari yang pada 2014 masih sebesar 4,32%, dan kesehatan yang turun menjadi 2,86% pada 2024 dari 2014 sebesar 3,27%.
Belanja ini berkebalikan dengan belanja untuk pembayaran pajak atau iuran yang naik pesat dari pada 2014 hanya sebesar 1,62% menjadi 4,53% pada 2024. Barang tahan lama juga naik dari 1,72% menjadi 2,29%.
Belanja untuk kebutuhan kendaraan juga naik dari 2014 sebesar 2,97% menjadi 3,99% pada 2024, lalu untuk pakaian dari yang pada 2014 hanya sebesar 2,18% menjadi sebesar 2,44%. Begitu juga belanja untuk barang tahan lama yang naik dari 1,72%% menjadi 2,29%.
Sementara itu, untuk belanja hiburan juga melonjak porsinya dari 2014 hanya sebesar 0,22% menjadi 0,38% pada 2024. Demikian juga belanja untuk keperluan pesta yang naik dari 0,75% pada 2014 menjadi sebesar 3,18% pada 2024.
“Jadi ada tambahan pengeluaran seperti untuk keperluan barang jasa lainnya, kemudian untuk keperluan pesta naik dari 0,75% menjadi 3,18%, juga untuk hibruan dari tipis sekali menjadi menebal 0,38%,” ungkap Amalia.
Sumber : CNBC Indonesia