.mapouter{position:relative;text-align:right;height:500px;width:600px;}embedgooglemap.net.gmap_canvas {overflow:hidden;background:none!important;height:500px;width:600px;}
Home / News / Kekayaan RI Melonjak Rp 7.543 T Era Jokowi, Kok Bisa?

Kekayaan RI Melonjak Rp 7.543 T Era Jokowi, Kok Bisa?

Sepanjang Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari tahun 2015, total aset negara juga terus mengalami kenaikan.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan mencatat, nilai aset negara mencapai Rp 11.098,6 triliun pada 2020. Kemudian, pemerintah mencatat total aset negara hingga akhir 2021 mencapai Rp11.454 triliun.

Angka ini naik Rp7.543 triliun dari akhir 2014 atau tepatnya akhir pemerintahan Presiden SBY, yakni sebesar Rp 3.910 triliun. Kenaikan aset ini salah satunya ditopang oleh peningkatan investasi jangka panjang yang dilakukan hingga saat ini.

Selama pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur marak dilakukan. Dari catatan Kemenkeu, pemerintahan Presiden Jokowi telah membelanjakan APBN sebesar Rp2.779,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Ini nantinya dijadikan modal untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju.

“Untuk berbagai infrastruktur dalam rangka menaikkan daya saing Rp2.779,9 triliun sejak 2015 hingga 2022 sudah kita belanjakan dengan APBN,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, dikutip Rabu (7/6/2023).

Sri Mulyani menyebutkan pembangunan infrastruktur ini bukan semata-mata hanya untuk kemewahan. Namun, untuk meningkatkan produktivitas serta mobilitas di berbagai daerah di Indonesia.

“Kenaikan ini adalah sebuah kenaikan yang tentu bertujuan untuk tadi, bukan kemewahan, tetapi menaikkan produktivitas dan mobilitas yang akan meningkatkan daya dari pertumbuhan di masing-masing pelosok di Indonesia,” jelasnya.

Tercatat, tol yang beroperasi meningkat 1.885 kilometer hingga tahun 2022. Pada 2014 hanya 802 kilometer tol yang beroperasi, meningkat menjadi 2.100 kilometer pada 2019, dan 2.687 kilometer pada 2022.

Kemudian, tingkat pembangunan jalan umum juga meningkat menjadi 549,16 ribu kilometer pada tahun 2022. Sebelumnya, sebanyak 517,75 ribu kilometer jalan umum pada 2014.

Tidak hanya itu, pembangkit listrik dan kapasitas bendungan juga tercatat meningkat sejak 2014. Pembangkit listrik meningkat sebanyak 28,2 gigawatt (GW) pada tahun 2022. Sedangkan, kapasitas bendungan bertambah 10,57 miliar m3 pada 2022.

Percepatan pembangunan bandar udara (bandara) serta pelabuhan juga terus dikejar. Tercatat pada 2022 ada sebanyak 287 unit bandara di Indonesia, dari yang sebelumnya 237 unit pada 2014.

Kemenkeu juga mencatat pembangunan pelabuhan hampir mencapai dua kali lipat dari jumlah pelabuhan tahun 2014. Pada 2014 sebanyak 1.655 unit pelabuhan, meningkat menjadi 2.588 unit pada 2019, dan 3.157 unit pada 2022.

Sumber : CNBC Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top