.mapouter{position:relative;text-align:right;height:500px;width:600px;}embedgooglemap.net.gmap_canvas {overflow:hidden;background:none!important;height:500px;width:600px;}
Home / News / Marak Pejabat Pamer Harta, Kemarahan Jokowi Meluap!

Marak Pejabat Pamer Harta, Kemarahan Jokowi Meluap!

Kasus pamer harta yang dilakukan pejabat kementerian mendapatkan sorotan khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Presiden pun sampai mengingatkan kembali kepada para menteri dan pimpinan lembaga dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (2/3/2023).

Kepada para pembantu pemerintahannya, Jokowi mengungkapkan empatinya terhadap masyarakat yang memberikan penilaian buruk terhadap kasus di Ditjen Pajak dan Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan.

Kasus ini terkait dengan kasus pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo yang dimulai dari anaknya Mario Dandy Satrio. Seperti diketahui, Mario melakukan penaniayaan kepada David, anak pengurus GP Ansor.

Kasus ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh KPK dan Itjen Kemenkeu. Namun, sekelompok masyarakat yang kecewa memberikan penilaian keras terhadap kasus tersebut.

Tidak berhenti sampai kasus Rafael, pejabat Bea dan Cukai Eko Darmanto yang kerap membagikan gaya hidup mewah di Instagram miliknya. Jokowi bisa memahami mengapa masyarakat kecewa atas kasus-kasus ini.

“Kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis,” kata Jokowi, Rabu (2/3/2023).

Tidak hanya itu, Jokowi pun meminta seluruh Menteri dan Kepala Lembaga untuk mendisiplinkan para bawahannya, memberitahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai pejabat publik.

Tidak berhenti sampai kasus Rafael, pejabat Bea dan Cukai Eko Darmanto yang kerap membagikan gaya hidup mewah di Instagram miliknya. Jokowi bisa memahami mengapa masyarakat kecewa atas kasus-kasus ini.

“Kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis,” kata Jokowi, Rabu (2/3/2023).

Tidak hanya itu, Jokowi pun meminta seluruh Menteri dan Kepala Lembaga untuk mendisiplinkan para bawahannya, memberitahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai pejabat publik.

Untuk memahami maksud Jokowi, berikut ini rincian lengkap pesannya:

Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial karena peristiwa di pajak dan di Bea Cukai. Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah dan hati-hati tidak hanya urusan Pajak dan Bea Cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya dan kalau seperti itu, ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik. Kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan, hedonis.

Oleh sebab itu, saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan para di bawahnya memberitahu apa-apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan. Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya benahi dulu di dalam, kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya. Sekali lagi saya ingin tekankan jangan supaya ditekankan kepada kita kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan jangan pamer kekayaan apalagi sampai di pajang-pajang di IG (Instagram) di media sosial itu sebuah kalo aparat birokrasi sangat sangat tidak pantas.

Sumber : CNBC Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top